Labels

Iklan

Uji Tembak Tarantula

Mediashare
Wednesday, September 17, 2014
Last Updated 2014-09-17T13:57:47Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Blarrrr...!! Blarrrr...!! Meriam 90mm Cockerill menyalak dahsyat  bersahut-sahutan. Gema suaranya terdengar hingga kejauhan. Demikianlah  suasana pelatihan penembakan senjata utama panser Tarantula yang  dilaksanakan Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI-AD di kawasan Cipatat  Bandung Jawa barat. Pelatihan ini sendiri melibatkan puluhan personel  kavaleri dan 2 buah Panser Tarantula.

 
Layaknya pelatihan, puluhan amunisi juga disiapkan. Munisi yang  digunakan untuk latihan adalah dari jenis HESH buatan Belgia. Satu  persatu, calon awak Tarantula mencoba membidik sasaran lesan ukuran 4x4  meter yang diletakan sejauh 1 kilometer. Dari beberapa kali uji tembak,  terlihat akurasi meriam Cockerill ini sangat baik. Beberapa tembakan  mencetak skor bulls eye.

Padahal, ini baru merupakan latihan pertama  sehingga para awak belum terlalu terlatih. Selain itu, meriam cockerill  MK-3 90mm LP ini cukup canggih. Ia dilengkapi dengan pengukur jarak  laser serta penglihat malam. Namun, dalam pelatihan ini juga dilatihkan  menembak tanpa laser range finder. Sehingga kemampuan awak kavaleri  benar-benar teruji.
Dari pengamatan ARC, platform Tarantula rupanya cukup stabil. Ketika  meriam ditembakan, hampir tidak ada tolak balik yang terjadi. Berbeda  misalnya jika kita melihat penembakan AMX-13, dimana tubuh tank ikut  berguncang. Buktinya, Instruktur bule tampak santai nangkring diatas  Tarantula tanpa takut terjerembab ketika sesi penembakan berlangsung.

 Kecilnya recoil ini juga merupakan keunggulan dari meriam Cockerill  MK-3. Sistem meriam 90mm Tarantula terpasang pada kubah yang  dioperasikan oleh 2 awak, juru tembak (gunner) dan danran alias komandan  kendaraan. Sementara, tipikal amunisi yang disediakan adalah APFSDS-T  (Armor Piercing Fin Stabilised Discarding Sabot-Tracer), HEAT (High  Explosive Anti Tank), HE-T, dan Canister (anti personil). Walaupun  munisinya sudah tidak efektif untuk melawan tank modern, kanon 90 masih  memiliki gigi untuk tugas-tugas pengamanan, penyekatan, dan dukungan  tembakan, fungsi yang nantinya akan diemban oleh Tarantula.

Pelatihan penembakan ini merupakan rangkaian dari pelatihan awak  ranpur sebelumnya. Dimana sebelumnya juga telah dilatihkan operasional  radio, mengemudi dan akhirnya penembakan. Bukan hanya siang hari,  pelatihan menembak juga akan dilakukan pada malam hari, serta juga  pelatihan penembakan senjata co-axial. Setelah pelatihan lengkap,  prajurit Kavaleri pun makin siap dan sigap mengamankan negeri  menggunakan senjata kebanggaan mereka yang baru, Tarantula.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl