Para
pemimpin Cina, Rusia, India, Brazil dan Afrika Selatan yang tergabung
dalam kelompok BRICS menuntut reformasi struktur Dewan Keamanan
Perserikata Bangsa-Bangsa (PBB).
Para
pemimpin BRICS bersidang di Provinsi Hainan, Cina dan menilai penting
perombakan struktur DK-PBB, demikian dilaporkan IRNA hari Jum'at
(15/4). Kekuatan ekonomi baru dunia ini menekankan bahwa struktur Dewan
Keamanan harus dirombak sehingga memungkinkan negara sedang berkembang
untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan penting dunia.
Brazil,
India dan Afrika Selatan saat ini tercatat sebagai anggota tak tetap
Dewan Keamanan dan selama ini berusaha keras menjadi anggota tetap dewan
ini. Sementara itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Cina, Hong Lei
kemarin (Kamis 14/4) kepada wartawan mengatakan bahwa negaranya
mendukung proses reformasi yang layak dan penting di tubuh Dewan
Keamanan.
Menurutnya,
sikap Cina terkait reformasi di tubuh Dewan Keamanan tidak berubah.
Sebagai salah satu anggota tetap dewan, Cina menuntut ditambahnya saham
negara sedang berkembang, khususnya Afrika di Dewan Keamanan.
Lei
menandaskan, Beijing menyeru seluruh anggota dewan untuk mencapai
kesepakatan dalam masalah ini dengan cara lobi-lobi demokratis. Ia juga
meminta dihindarinya sikap terpisah dan pelaksanaan draf resolusi yang
belum siap.
Sementara
itu, para pengamat menilai reformasi sejati Dewan Keamanan hanya bisa
terjadi dengan memperhatikan saham negara sedang berkembang dan hak 1,5
miliar umat Islam. Adapun PBB sendiri menyatakan bahwa perundingan
negara-negara dunia untuk melakukan perombakan di tubuh Dewan Keamanan
kemungkinan tahun ini memasuki babak baru.
Sumber: Irib