Kepala
Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan,
modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI Angkatan Laut
diprioritaskan pada peremajaan alutsista tua. Alutsista yang kondisinya
tidak layak pakai segera dipensiunkan, namun penggantiannya disesuaikan
dengan kebutuhan.
"Percepatan pemenuhan alutsista ini sesuai renstra (rencana
strategis-Red) untuk mencapai kekuatan pokok minimum (Minimum Essential
Force/MEF)," demikian sambutan KSAL yang dibacakan Panglima Komando
Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil), Laksda TNI SM Darojatim pada
upacara HUT Ke-52 Kolinlamil di Jakarta, Rabu (3/7).
Pembangunan MEF itu sendiri diimplementasikan dalam tiga renstra hingga
tahun 2024. Selain percepatan pengadaan alutsista, proyeksi renstra
mencakup organisasi dan personel. "Namun pencapaian MEF akan disesuaikan
dengan alokasi anggaran pertahanan," aku KSAL.
Di sisi lain, KSAL menambahkan beberapa KRI yang berada di jajaran
Kolinlamil selayaknya sudah memasuki masa pensiun. Namun, tak sedikit
pula alutsista yang dimilikinya merupakan KRI tercanggih hasil produksi
industri dalam negeri.
"Sebagai realisasi kemampuan alutsista Kolinlamil, TNI AL telah
mengupayakan program modernisasi alutsista Kolinlamil melalui pengadaan,
revitalisasi, rematerialisasi, dari pinjaman dalam negeri dan
peningkatan kemampuan dengan APBN," kata KSAL.
Darojatim mengatakan unsur KRI yang dimiliki Kolinlamil, diantaranya
KRI Teluk Rantai-509, KRI Teluk Bone-511, KRI Teluk Parigi-539, KRI
Teluk Lampung -540, KRI Tanjung Fatagar -974, dan KRI Banjarmasin -592.
Sejumlah KRI ini di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer
(Satlinlamil) Surabaya.
Sedangkan KRI di bawah binaan Satlinlamil Jakarta, terdiri dari KRI
Tanjung Kambani-971, KRI Tanjung Nusanive 973, KRI Teluk Amboina-509,
KRI Teluk Manado-573, KRI Teluk Hading -538. KRI Mentawai, KRI
Karimata-960 dan KRI Banda Aceh.
"Sampai saat ini Kolinlamil terus menggelar beberapa KRI dalam tugas
angkutan laut pergeseran pasukan untuk pengamanan Perbatasan (Pemtas) RI
dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Timor Leste dan Papua
Nugini," kata Pangkolinlamil.
Momentum Kebangkitan
KSAL mengatakan, peringatan hari jadi Kolinlamil akan menjadi momentum
mendorong motivasi dan semangat pengabdian, dalam meningkatkan kinerja
satuan.
Sedangkan sebagai Kotama Bin, Kolinlamil merupakan pembina tunggal
Angkutan Laut, membina kemampuan sistem angkutan laut militer, membina
potensi angkutan laut nasional, guna kepentingan pertahanan dan keamanan
negara di laut dan membina kesiapan operasional.
"Hal tersebut, sebagai realisasi peningkatan kekuatan dan untuk
melaksanakan angkutan laut TNI, meliputi personel, alat peralatan dan
pembekalan yang bersifat taktis, strategis maupun admnistrasi," kata
KSAL.
Sumber : SuaraKarya