Milisi
Taliban dalam sebuah statemennya menyatakan akan memulai operasi
besar-besaran anti pasukan asing, pasukan keamanan dan petinggi
Afghanistan.
IRNA
mengutip televisi Aljazeera melaporkan, statemen Taliban tersebut
dirilis Sabtu (30/4) dan sehari setelah prediksi para perwira tinggi
Amerika Serikat (AS). Menurut laporan ini, dalam statemen Taliban
disebutkan bahwa operasi mereka kali ini memakai sandi Badr.
Statemen
ini ditujukan kepada pasukan asing, petinggi pemerintahan Hamid Karzai
beserta presiden Afghanistan, anggota kabinet serta perusahaan asing
dan lokal yang bekerjasama dengan NATO. Dengan tegas Taliban menyebut
mereka sebagai target dalam operasi kali ini. Selain itu, Taliban
memperingatkan warga untuk menjahui tempat-tempat umum karena
kemungkinan lokasi seperti ini akan menjadi target mereka dalam operasi
Badr.
Dengan
transparan Taliban menentukan sasaran mereka seperti markas militer,
pangkalan udara, konvoi peralatan logistik pasukan asing di seluruh
wilayah Afghanistan.
Di
sisi lain para perwira tinggi militer AS dan diplomat Barat baru-baru
ini menyatakan memiliki bukti kuat yang menunjukkan gerakan baru
Taliban dan rencana milisi ini untuk menggelar operasi baru di
Afghanistan dengan dukungan kelompok Haqqani yang berafiliasi dengan
al-Qaeda.
Sementara
itu, laporan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) hari Jum'at berusaha
mengesankan bahwa kondisi Afghanistan kian membaik dan pasukan asing di
bawah kepemimpinan Amerika berhasil mencapai kemajuan berarti di Kabul
selama ini.
Sumber: Irib